
Photo of a cargo ship carrying commodities. Photo by Wolfgang Weiser on Unsplash.
Indonesia merencanakan adanya peningkatan jumlah impor sumber daya energi dari Amerika Serikat, dengan rencana pembelian minyak mentah tambahan dan gas minyak cair (LPG) dengan nilai impor sekitar US10 miliar.
Inisiatif ini diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk mengatasi surplus perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Ini juga dilakukan untuk menghindari tarif impor yang sebelumnya direncanakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebesar 32%.
Langkah negosiasi ini memiliki tujuan untuk memperoleh barang-barang dari Amerika Serikat dengan nilai antara US$18 miliar hingga US$19 miliar. Oleh karena itu, Indonesia disarankan untuk menambah kuota impor gas LPG dari Amerika Serikat dan juga meningkatkan pembelian minyak mentah.
Indonesia sendiri mengimpor sekitar 306.000 barel per hari minyak mentah di tahun lalu, dengan sumber impor terbesar yang berasal dari Arab Saudi, Angola, dan Nigeria.