Photo of Big Ben and London city. Photo by abdullah ali on Unsplash.
Menteri Keuangan Britania Raya, Jeremy Hunt, mengumumkan adanya pemotongan tarif pajak pekerja. Pemotongan tarif pajak tersebut dikatakan dalam rangka meningkatkan kinerja para pekerja.
Menurut Hunt, adanya pemotongan pajak yang akan dilaksanakan mulai bulan April 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan semangat para pekerja yang berada di daerah Britania Raya dengan cara memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk dapat menyimpan pendapatan mereka sebanyak mungkin, sebagaimana Hunt dilansir dari CNN. Pajak pekerja ini dikatakan dipotong sebesar 2% dan dapat menambahkan sekitar £350 hingga £450 kepada keseluruhan pendapatan pekerja secara rata-rata.
Pemotongan pajak ini akan memakan biaya sekitar £10,5 miliar per tahun. Namun, pemotongan pajak ini nantinya akan berjalan beriringan dengan berjalannya kenaikan tarif pajak di industri lain, seperti pemberlakuan pajak orang kaya dan pajak atas pembelian properti tertentu. Tidak hanya itu, perusahaan minyak dan gas di Inggris juga akan menikmati windfall tax hingga bulan Maret 2029.
Namun demikian, berbagai kemudahan dan pembaruan pajak ini tidak memiliki dampak yang terlalu besar terhadap utang milik Britania Raya, yang dikatakan mengalami kenaikan hingga 40% sejak tahun 2020 sehubungan dengan penanganan pandemi COVID-19.
Biaya yang digunakan untuk membayarkan utang tersebut juga semakin sedikit mengingat semakin banyak uang yang disalurkan dari berbagai layanan publik yang penting, yang sebelumnya telah dipengaruhi oleh inflasi dan pemotongan anggaran.