Photo of several sheets of crumpled cash. Photo by Madison Kaminski on Unsplash.
Pemerintah menyebutkan angka penerimaan pajak selama semester-I tahun 2024 yang mencapai Rp893,8 triliun ini mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 7,9% secara tahunan. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk menerapkan beberapa strategi dalam rangka peningkatan penerimaan pajak.
Untuk memastikan bahwa target penerimaan pajak tahun 2024 tercapai, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menjalankan beberapa strategi seperti mengoptimalisasikan restitusi pajak atau yang dikenal sebagai proses pengembalian pajak.
Hal ini dikarenakan salah satu faktor menurunnya penerimaan pajak hingga bulan Juni 2024 dikarenakan tingginya angka restitusi pajak, seperti untuk jenis Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Kemudian, pemerintah juga berencana melakukan dinamisasi kebijakan untuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 yang diharapkan dapat mengoptimalkan pajak. Strategi ini diterapkan karena Menteri Keuangan, Sri Mulyani, melihat adanya potensi penerimaan yang lebih besar bisa dikumpulkan jika pemerintah melakukan rekalibrasi perfoma perusahaan dan kegiatan ekonomi.
Terakhir, strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan penerimaan pajak di semester-II 2024 adalah memastikan bahwa harga komoditas tetap stabil, bahkan direncanakan akan naik lagi bagi komoditas tertentu seperti crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit.
Pemerintah mengharapkan strategi ini dapat meningkatkan pertumbuhan penerimaan pajak menjadi 14,5% di semester-II 2024 serta mencapai 96,6 dari target penerimaan pajak yang sebesar Rp1.988,9 triliun.
