
Photo of two computers showing a coding screen. Photo by Farzad on Unsplash.
Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden bidang Energi dan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa sistem administrasi pajak dan bea cukai yang dijalankan di Indonesia. Menurut Hashim, sistem pajak dan bea cukai Indonesia “sangat parah.”
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, turut membenarkan pernyataan dari Hashim, dan juga menambahkan bahwa adanya kemungkinan kebocoran penerimaan yang berasal dari banyak sumber. Tidak hanya mengomentari, Hashim juga memberikan usulan mengenai otomatisasi sistem bea cukai.
Usulan ini disetujui oleh Menkeu Purbaya, yang mengatakan bahwa otomatisasi bisa dilakukan dari pusat, misalnya diimplementasikan atas monitoring produksi rokok sehingga langsung masuk ke sistem keuangan milik Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Otomatisasi sistem juga dapat dimonitor melalui stiker khusus cukai yang ditempelkan.
Menkeu Purbaya juga merespon adanya kebutuhan atas perbaikan sistem perpajakan atas sistem digitalisasi pajak, termasuk juga atas perdagangan ke luar negeri.

