Photo of the White House. Photo by Jorge Alcala on Unsplash.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS), besar penerimaan pajak yang telah diterima negara hingga bulan April 2024 mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Departemen Keuangan AS menyebutkan bahwa jumlah penerimaan pajak yang terkumpul hingga April 2024 mencapai US$776 miliar, dimana jumlah ini mengalami peningkatan positif sebesar 22% jika dibandingkan dengan jumlah penerimaan pada tahun 2023 pada periode yang sama. Peningkatan jumlah ini salah satunya dilandasi oleh banyaknya jumlah pekerja dan juga peningkatan nilai upah.
Namun, besar pengeluaran pemerintah yang dikeluarkan pada tahun ini juga turut meningkat, dengan jumlah pengeluaran terbesar sejumlah US$26 miliar digunakan untuk pembayaran bunga utang federal yang meninggi. Setelah 7 (tujuh) bulan menuju tahun fiskal pemerintah, diketahui bahwa pengeluaran secara federal AS telah melebihi jumlah penerimaan pajak hingga US$855 miliar.
Besar pengeluaran ini membuat pemerintah federal berarti akan mengakhiri tahun fiskal dengan besar kerugian yang melebihi US$1,5 triliun. Meskipun besar defisit sejauh ini 8% lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka defisit ini masih terbilang cukup besar bagi Amerika Serikat, negara yang memiliki keadaan ekonomi yang kuat dan tingkat pengangguran di bawah 4%.
Berakhirnya pemotongan pajak yang sebelumnya disediakan oleh Trump dan Bush mengakibatkan tambahan utang negara sebesar US$10 triliun terhadap utang negara. Topik perpanjangan pemotongan pajak ini akan menjadi suatu bahasan penting yang akan dibawa oleh kedua kandidat presiden AS, Donald Trump dan Joe Biden, dalam kepemimpinan berikutnya.