Photo of a hotel worker. Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash.
Berdasarkan paparan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pegawai yang bekerja di sektor tertentu akan mendapatkan insentif pajak sebagai bentuk salah satu paket stimulus ekonomi yang akan diberikan pada semester-II 2025. Sektor yang dimaksud adalah sektor hotel, restoran, dan kafe.
Pegawai yang bekerja di sektor hotel, restoran, dan kafe atau horeka akan mendapatkan insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP), dimana paket insentif pajak tersebut akan berlaku hingga akhir tahun 2025. Sektor horeka menjadi sektor yang merupakan perluasan pemberian insentif PPh 21 DTP yang sebelumnya diberikan untuk industri padat karya.
Bagi pekerja industri padat karya, insentif PPh DTP diberikan mulai Januari hingga Desember 2025, dimana ketentuannya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 10 Tahun 2025.
Di dalam PMK tersebut, disebutkan bahwa pegawai yang berhak menerima insentif pajak tersebut adalah pegawai tetap dengan penghasilan bruto bulanan tidak lebih dari Rp10 juta atau pegawai tidak tetap dengan penghasilan harian rata-rata tidak melebihi Rp500 ribu. Pegawai harus bekerja di sektor yang telah ditentukan seperti bidang industri alas kaki, tekstil dan pakaian jadi, ataupun furnitur.
Tidak hanya insentif PPh DTP, pemerintah juga menyiapkan sejumlah insentif lain yang dapat dinikmati oleh pekerja, seperti insentif atau stimulus lain sehubungan dengan jaminan sosial dan padat karya tunai.
