
Photo of an oil rig. Photo by Jared Evans on Unsplash.
Pemerintah Inggris tengah mengembangkan rencana untuk menggantikan pajak durian runtuh yang dikenakan atas laba perusahaan energi. Pajak yang dikenal sebagai Energy Profits Levy (EPL) ini sendiri direncanakan akan berakhir di tahun 2030 nanti setelah sebelumnya dikenalkan pada tahun 2022.
Pajak tersebut dikenalkan setelah perusahaan energi tercatat mendapatkan laba yang meroket tinggi akibat kenaikan harga energi, dan pada tahun sebelumnya pajak tersebut mengalami kenaikan dimana perusahaan produsen minyak dan gas membayarkan pajak sebesar 78%.
Oleh karena itu, pemerintah Inggris tengah melakukan konsultasi mengenai perlakuan pajak yang dibutuhkan ketika ada lonjakan harga energi atau keuntungan yang tinggi.
Sedangkan menurut paparan dari Departemen Keamanan Energi dan Net Zero Inggris, lisensi atas ladang minyak dan gas baru tidak akan disetujui. Langkah-langkah juga akan dipastikan agar pengenaan pajak yang baru akan memberikan imbal hasil yang adil bagi negara ditengah kenaikan harga energi yang tinggi.
EPL sendiri sebelumnya dikenalkan oleh Partai Konservatif Inggris dengan penetapan tarif sebesar 25% hingga tahun 2025. Kemudian, tarif sebesar 35% ditetapkan berlaku hingga tahun 2035 oleh Jeremy Hunt, dan tarif kembali ditingkatkan 3% oleh Rachel Reeves dan berlaku hingga tahun 2030.