Photo of the city of Berlin, Germany. Photo by S. Widua on Unsplash.
Pemerintah negara Jerman tengah mengeksplorasi kemungkinan pemberlakuan keringanan pajak atau tax break dan reformasi kesejahteraan dalam rangka meningkatkan kembali jumlah waktu bekerja yang tengah menurun dibawah rata-rata.
Dorongan untuk meningkatkan jumlah waktu bekerja ini dikarenakan kondisi ekonomi yang kian melemah, dan hal ini juga dialami negara lain seperti Inggris dan Belanda. Oleh karena itu, koalisi Kanselir Jerman kemudian saat ini tengah mempersiapkan sebuah rencana yang dianggap sebagai rencana pertumbuhan.
Pada rencana pertumbuhan, disebutkan kemungkinan adanya pemotongan pajak lembur dan perombakan sistem tunjangan dalam rangka membuat jam bekerja lebih lama dan lebih efektif. Penurunan jam bekerja di Jerman telah berjalan sejak pandemi COVID-19, dimana hal ini mempengaruhi kinerja ekonomi secara negatif.
Berdasarkan paparan dari laporan Organisation of Economic Co-operation and Development (OECD), waktu bekerja di Jerman secara rata-rata turun sebesar 30% dalam 50 tahun. Angka ini dinilai jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan waktu bekerja di negara maju lainnya seperti Amerika Serikat.