Photo of palm tree leave shadows. Photo by Samuel Scrimshaw on Unsplash.
Menjadi salah satu langkah untuk mencapai target penerimaan pajak dan juga meningkatkan angka rasio pajak atau tax ratio, pemerintahan Presiden baru di tahun 2025 besok, Prabowo Subianto, akan mengejar potensi penerimaan yang hilang dari perusahaan pengemplang pajak.
Melalui data yang diterima oleh tim Presiden Terpilih, diketahui bahwa ada 300 pengusaha yang belum memenuhi kewajiban pembayaran pajak mereka, membuat negara berpotensi kehilangan penerimaan pajak hingga Rp300 triliun. Pengusaha-pengusaha ini diketahui bergerak di sektor kelapa sawit.
Data yang diperoleh dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BKPK), Muhammad Yusuf Ateh, dan juga dikonfirmasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut menyebutkan bahwa ada jutaan hektar kawasan hutan yang diambil alih oleh pengusaha kebun sawit yang tidak taat pajak.
Oleh karena itu, pemerintahan presiden baru menjadikannya sebuah target untuk mengejar para pengemplang pajak ini. Pengusaha-pengusaha ini juga diketahui sudah diingatkan untuk membayarkan pajak mereka, namun belum terpenuhi.