Photo of a region in Bali. Photo by Harry Kessell on Unsplash.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali, besar penerimaan pajak yang terkumpul di daerah tersebut telah mencapai angka Rp5,13 triliun, dimana penerimaan ini setara dengan 28,54% dari target yang telah ditetapkan.
Jika dibandingkan dengan penerimaan pada periode waktu yang sama di tahun 2024, penerimaan pajak hingga akhir April 2025 ini telah tumbuh sebanyak 10,21%.
Dilihat berdasarkan jenis pajaknya, jenis Pajak Penghasilan (PPh) memiliki kontribusi penerimaan paling besar dengan realisasi sebesar Rp3.747,20 miliar atau Rp3,74 triliun. Selanjutnya, kontribusi disusul oleh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) serta Pajak Lainnya yang masing-masing terkumpul sebanyak Rp1.122,14 miliar dan Rp264,16 miliar.
Tidak hanya itu, beberapa sektor ini menjadi kontributor penerimaan pajak. Misalnya, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dengan angka penerimaan sebesar Rp942,69 miliar.
Sedangkan berdasarkan Kantor Pelayanan Pajak (KPP), KPP Madya Denpasar memiliki realisasi sebesar Rp2.754,74 miliar. Selanjutnya, KPP Pratama Denpasar Timur dan Denpasar Barat dengan realisasi penerimaan sebesar Rp395,38 miliar dan Rp351,10 miliar.
Bagi KPP Pratama Badung Selatan dan Badung Utara, realisasi penerimaan pajak hingga 30 April 2025 masing-masing mencapai Rp522.84 miliar dan Rp516,36 miliar. Tiga KPP lainnya yakni KPP Prata Gianyar, KPP Pratama Tabanan, dan KPP Pratama Singaraja berhasil merealisasikan penerimaan masing-masing sebesar Rp353,03 miliar, Rp133,58 miliar, dan Rp106,47 miliar.
