
Photo of Bimo Wijayanto courtesy of PT Phapros Tbk.
Saat ini tengah beredar berita dalam Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bahwa Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak dan Dirjen Bea Cukai yang akan diganti. Hal ini tentunya merubah tantanan pejabat yang berada di lingkungan Kemenkeu.
Berdasarkan perkembangan paling baru, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, telah menunjuk Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak yang terbaru, menggantikan Suryo Utomo. Bimo Wijayanto merupakan komisaris dari PT Phapros Tbk.
Bimo Wijayanto merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada dari Fakultas Ekonomi, dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KDSP). Tidak hanya itu, Bimo Wijayanto juga pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis pada Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Bimo Wijayanto ditunjuk sebagai Dirjen Pajak terbaru atas amanat dari Presiden Prabowo Subianto. Penunjukan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem perpajakan Indonesia. Bimo Wijayanto akan segera dilantik dan bergabung dengan Kementerian Keuangan.
Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, Kemenkeu telah menunjuk 2 (dua) orang baru yang masing-masing akan mengisi jabatan Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai, yakni Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama dan Bimo Wijayanto.
Belum diketahui penyebab dari diadakannya perubahan jabatan Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai. Namun, bisa jadi bahwa rendahnya penerimaan pajak yang terkumpul selama kuartal-I 2025 menjadi salah satu penyebab digantinya Dirjen Pajak.