Photo of a working delivery person with boxes. Photo by Austrian National Library on Unsplash.
Berdasarkan paparan dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pertumbuhan ekonomi yang dilalui oleh Indonesia menunjukan bahwa pergerakannya masih menunjukan resiliensi. Diketahui bahwa selama kuartal-II 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,05%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai rentang 5,1% hingga 5,2% pada tahun 2024 ini berdasarkan prediksi dari dua lembaga internasional, yakni World Bank dan International Monetary Fund (IMF). Hal ini, menurut Airlangga, menunjukan bahwa Indonesia mampu menghadapi adanya ketidakpastian global seperti disrupsi rantai pasok maupun fluktuasi nilai tukar.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II tahun 2024 ditopang oleh tingkat konsumsi yang meningkat. Misalnya komponen konsumsi rumah tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), hingga konsumsi dari Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT). Tidak hanya itu, tingkat inflasi pada angka 2,13% pada bulan Juli 2024 juga turut menjaga angka pertumbuhan ekonomi.
Tingkat konsumsi yang meningkat sendiri didorong oleh penawaran insentif yang diberikan kepada masyarakat, seperti insentif pajak atas kendaraan listrik dan juga insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah (DTP) atas pembelian rumah.
Seluruh daerah di Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan jika dilihat per daerah. Contohnya seperti wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang pertumbuhan ekonominya mencapai 6,84% dan didorong oleh industri tambang dan penggalian. Contoh lainnya yakni daerah Sulawesi yang mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,07% berkat bantuan dari sektor pertanian, kehutanan, perikanan, serta industri pengolahan.