
Photo of the Temu app logo in a phone. Photo by appshunter.io on Unsplash.
Imbas dari berlakunya tarif impor timbal balik yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mulai terlihat. Platform ritel asal Tiongkok, Temu, terlihat meningkatkan harga-harga produk mereka, dengan kenaikan hingga lebih dari 2 (dua) kali lipat.
Pihak Temu mengharuskan pembeli untuk membayarkan biaya tambahan sebagai hasil berlakunya tarif impor tersebut di awal pembelian barang. Sebelumnya, paket-paket dengan nilai hingga US$800 dibebaskan dari pungutan apapun dengan menganut aturan ‘de minimis’.
Kini, paket-paket akan dikenakan tarif pajak ad-valorem mulai tanggal 2 Mei 2025, dengan besar tarif kira-kira sebesar US$100 per barang pos atau sebesar 120% dari nilai produk yang dibeli, sesuai dengan ketentuan pajak ad-valorem.
Untuk barang-barang Temu yang sebelumnya sudah tersedia di warehouse atau gudang di Amerika Serikat, diketahui tidak ada penambahan biaya sehingga harga produk ditemukan tetap stabil.
Biaya produk yang lebih tinggi memang direncanakan akan diberlakukan oleh Temu dan juga platform ritel Tiongkok lainnya, yakni Shein. Penyesuaian harga produk ini akan mulai dilakukan seminggu sebelum pencabutan skema ‘de minimis’ yang berlaku mulai 2 Mei 2025.