Photo of a jar of coins falling over. Photo by Josh Appel on Unsplash.
Penerimaan pajak hingga bulan Agustus 2023 tercatat menyentuh angka Rp1.246,97 triliun, dengan pertumbuhan 6,4%. Berdasarkan paparan tersebut, maka target penerimaan yang disampaikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (“APBN”) Tahun 2023 telah terpenuhi sebesar 72,58%.
Sayangnya, laju penerimaan pajak pada bulan Agustus 2023 ini dikatakan cenderung melambat oleh Direktur Jenderal Pajak (“Ditjen Pajak”), Suryo Utomo, apalagi jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan pada bulan Januari 2023 yang mencapai 48,6%. Meskipun begitu, pihak Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) optimis bahwa target penerimaan akan tercapai di akhir tahun 2023.
Selain itu, Ditjen Pajak juga menginformasikan bahwa belum ada daerah yang berhasil melaporkan pemenuhan target penerimaan hingga 100% pun data kepatuhan Wajib Pajak (“WP”) wilayahnya. Penurunan laju penerimaan sendiri diakibatkan adanya penurunan dari nilai komoditas dan nilai impor, serta tidak ada lagi program yang menunjang penerimaan seperti Program Pengungkapan Sukarela (“PPS”) yang dilangsungkan hingga Juli 2022.
Ditjen Pajak juga menyampaikan bahwa penerimaan pajak hingga akhir tahun 2023 akan dipengaruhi oleh variabel makroekonomi, misalnya seperti harga komoditas, belanja pemerintah, tingkat konsumsi dalam negeri, dan juga aktivitas impor.
